Rabu, 30 September 2015

Urbanisasi, setuju atau tidak ?



Contoh urbanisasi yang melanda kota besar
Semakin dewasa ini, setiap individu, terutama yang sudah berkeluarga ingin berpenghasilan cukup untuk menunjang kehidupan mereka setiap harinya. Tak pelak, semua orang harus bekerja keras untuk menjadi sukses. Akhirnya, masyarakat yang berasal dari daerah beralih keluar kota untuk mendapatkan keidupan yang lebih baik yang disebut dengan urbanisasi.

Sebelum mempelajari urbanisasi lebih lanjut, sebaiknya harus memahami apa itu individu, keluarga, dan masyarakat.

1. Individu 
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.

2. Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Tugas-tugas Keluarga 
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1.   Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 
2.   Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3.   Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 
4.   Sosialisasi antar anggota keluarga. 
5.   Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6.   Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 
7.   Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 
8.   Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi Keluarga 
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
·         Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
·         Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
·         Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
·         Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
·         Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
·         Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
·         Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
·         Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
·         Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

3. Masyarakat 


Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
·         menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
·         menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
·         Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
·         Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
·         Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
·         Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
·         Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.

B. Hak Dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat


Hak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia. Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya pihak yang berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi.
Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang dapat menentukan individu memiliki hak dan kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini.
Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu :
1.   Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusia memperoleh kebebasan pada kurun waktu yang panjang
2.   Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang individu dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik, asal negara, tingkat sosial, kelahiran.

Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya.

C. Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat


Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.

1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. 
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.


2. Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat. 


D. Hubungan  Individu, Keluarga dan Masyarakat dengan Urbanisasi

Urbanisasi dilakukan agar mereka dapat sejahtera kedepannya. Setiap individu yang sudah menginjak usia dewasa haruslah bekerja. Apalagi jika individu memiliki keluarga. Individu tersebut haruslah bertanggung jawab menafkahi seluruh anggota keluarga yang ia miliki. Jika individu tersebut bekerja di pedesaan atau perkampungan dan memiliki penghasilan yang tidak mencukupi untuk anggota keluarganya, ia harus mengikuti alur urbanisasi.

Setelah mencapai perkotaan, seorang individu haruslah bersaing dengan individu yang lain untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Jika individu tersebut tidak dapat besaing, mereka kan “terlempar” dari persaingan dan menjadi pengangguran. Dimana hal ini menciptakan masalah baru lainnya, terutama jika terjadi arus urbanisasi yang padat. Bagaimanapun juga, setiap elemen masyarakat harus siap menghadapi arus urbanisasi. Tidak ada satupun elemen masyarakat yang dapat mencegah urbanisasi tersebut.

E. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.


Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.   Kehidupan kota yang lebih modern
2.   Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.   Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.   Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1.   Lahan pertanian semakin sempit
2.   Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.   Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.   Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5.   Diusir dari desa asal
6.   Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
1.   Memoderenisasikan warga desa
2.   Menambah pengetahuan warga desa
3.   Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.   Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi
1.   Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2.   Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3.   Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4.   Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal

F. Kesimpulan

      Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bawa urbanisasi memiliki pengaru positif maupun negatif. Pengaruh positif karena perusahaan dapat memilih calon tenaga kerja lebih banyak untuk diseleksi, sedangkan negatifnya salah satu contohnya kota yang dikunjungi semakin padat. Menurut saya, orang yang melakukan urbanisasi harus memiliki keahlian khusus yang sesuai dengan minat mereka agar mampu bersaing dengan individu lainnya. Dan jika kelak mereka sukses, sebaiknya mereka kembali ke tempat asalnya agar memberi pengalaman kerja di daerah. Karena dengan itu, perekonomian daerah bisa berkembang pesat karena warganya dapat berbagi pengalaman kerja disana

Senin, 28 September 2015

Kebudayaan pada Penduduk Masyarakat Perkotaan yang Dinamis


Contoh dinamika penduduk perkotaan yang harus bergerak cepat
          Sebelum memasuki permasalahan, kita harus memahami apa itu penduduk, masyarakat, dan kebudayaan. Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.

Masyarakat adalah suatu kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.

Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.

Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (masyarakat) tersebut.

          Setelah memahami pengertian diatas, kita dapat mempelajari kebudayaan pada masyarakat perkotaan. Sebenanya apa sih perkotaan itu ?  

Perkotaan berasal dari kata kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis. Sedangkan perkotaan bearti wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.Perkotaan memiliki ciri-ciri yang tidak dimiliki oleh pedesaan atau perkampungan, diantaranya  :     

1.                 Pandangan penggunaan kebutuhan hidup sesuai dengan pandangan masyarakat sekitarnya.

2.                 Kehidupan keagamaan berkurang hal ini karena cara berfikir yang rasional

3.                 Bersikap Individulis tanpa harus bergantung pada orang lain.

4.                 Pembagian kerja antara warga lebih tegas dan mempunyai batas nyata

5.                 Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak

6.                 Jalan pikiran lebih rasional sehingga pola interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi.

7.                 Pembagian waktu yang teliti akibat dari jalan kehidupan yang cepat guna dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan hidup.

8.                 Perubahan – perubahan sosial lebih cepat di kota karena lebih terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.



Seperti halnya dengan pola kebudayaan masyarakat pedesaan, pola masyarakat kota bias dikatakan lebih maju daripada daerah pedesaan atau perkampungan. Contohnya bahasa yang sering digunakan adalah bahasa Indonesia, atau jika diperlukan menggunakan bahasa asing.  Selain itu,  kemajuan teknologi yang lebih maju sesuai dengan globalisasi serta mendukung masyarakat perkotaan yang dinamis. Atau berbagai jenis pekerjaan yang tidak akan ditemukan di pedesaan.


Namun ada beberapa faktor kebudayaan yang mulai berkurang. Diantaranya kehidupan beragama pada masyarakat perkotaan mulai berkurang seiring dengan padatnya aktivias di perkotaan, sehingga mereka mulai meninggalkan kewajiban agama yang harus dijalani. Selain itu, nilai dan norma di masyarakat kota, umumnya sudah mengalami pergeseran dimna sedikit sekali dipakai sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi antar warga masyarakat kota juga bersifat individual. Mereka akan berhubungan dengan orang lain karena ada kepentingan dan urusan. Hal itu ditambah sifat masyarakat perkotaan yang konsumerisme, mementingkan diri sendiri dibanding orang lain.


Berdasarkan faktor tersebut, dikhawatirkan timbul beberapa macam penyimpangan sosial, diantaranya pencurian, narkoba, pergaulan bebas, dll. Pencurian dapat terjadi dikarenakan kurangnya pendidikan beragama pada masyarakat yang mulai pudar. Sedangkan penyalahgunaan narkoba terjadi karena kurangnya interaksi, sehingga mereka merasa  bosan dan mulai mencicipi barang haram tersebut. Dan pergaulan bebas terjadi karena kurangnya nilai dan norma pada masyarakat, sehingga mereka merasa tidak segan-segan untuk melakukannya. 

Kesimpulan
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dibalik gemerlapnya kehidupan ibu kota, tersimpan beberapa kebudayaan yang mulai memudar dihadapan kita. Seiring waktu berjalan, dikhawatirkan nilai budaya yang menjadi pedoman masyarakat hilang, sehingga masyarakat perkotaan tidak dapat dikontrol dan mereka dapat melakukan sesuka mereka. Menurut saya, sebaiknya pemerintah dapat membangun cagar budaya di perkotaan besar supaya mereka lebih mengenal tradisi lama kita. Selain itu pemerintah harus lebih giat membuat festival yang bertemakan budaya tradisional kita. Selain lebih mendekatkan diri dengan kebudayaan tradisional, acara tersebut juga dapat mengundang turis baik domestik atau luar negeri dimana dapat menjadi objek wisata tersendiri pastinya




Sumber :


http://www.pelangiblog.com/2015/03/9-kelebihan-masyarakat-desa-dibanding.html