Kemiskinan merupakan permasalah yang paling susah diatasi di negara
kita. Pemerintah berusaha untuk
menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Program-program pembangunan
yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap
upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian,
masalah kemiskinan sampai saat ini terus-menerus menjadi masalah yang
berkepanjangan. Hal tersebut disebabkan karena program- program penanggulangan
kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial
untuk orang miskin yang bermanfaat untuk jangka pendek, bukan
jangka panjang.
Selain masalah kemiskinan, bangsa kita juga memiliki masalah
keterbelakangan di bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi. Aspek iptek masyarakat
Indonesia belum seberapa kalau dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara
seperti Singapura, Malaysia, dan bahkan Thailand. Penduduk indonesia terutama
didaerah pelosok/pedesaan masih minim tentang ilmu pengetahuan maupun
tehnologi. Kedua masalah tersebut yang menjadi faktor mengapa Indonesia belum
berkembang secara pesat.
PEMBAHASAN
Secara sosiologis, kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan
ditentukan oleh tiga faktor; yakni kesadaran manusia, struktur yang menindas,
dan fungsi struktur yang tidak berjalan semestinya. Faktor tersebut dimiliki
sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga kemiskinan, kebodohan dan
keterbelakangan diterima sebagai takdir yang tak bisa ditolak. Bahkan,
penerimaan terhadap kondisi itu merupakan bagian dari ketaatan beragama dan
diyakini sebagai kehendak Tuhan.
Faktor penyebab lain yang menyebabkan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan karena otoritas struktural yang dominan. Kemiskinan, misalnya, bisa disebabkan oleh ulah segelintir orang di struktur pemerintahan yang berlaku tidak adil, seperti korupsi, suap, dan semacamnya. Hal tersebut terjadi karena tidak berfungsinya sistem yang ada. Sebab orang-orang yang berada dalam sistem tidak memiliki kemampuan sesuai dengan posisinya. Akibatnya sistem berjalan tersendat-sendat, bahkan kacau. Kesalahan menempatkan orang tidak sesuai dengan kompetensinya bisa mengakibatkan kondisi bangsa ini menjadi fatal.
Faktor penyebab lain yang menyebabkan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan karena otoritas struktural yang dominan. Kemiskinan, misalnya, bisa disebabkan oleh ulah segelintir orang di struktur pemerintahan yang berlaku tidak adil, seperti korupsi, suap, dan semacamnya. Hal tersebut terjadi karena tidak berfungsinya sistem yang ada. Sebab orang-orang yang berada dalam sistem tidak memiliki kemampuan sesuai dengan posisinya. Akibatnya sistem berjalan tersendat-sendat, bahkan kacau. Kesalahan menempatkan orang tidak sesuai dengan kompetensinya bisa mengakibatkan kondisi bangsa ini menjadi fatal.
Kondisi masyarakat Indonesia yang masih berkubang dalam kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan, jelas berseberangan dengan prinsip-prinsip fitrah manusia. Fitrah manusia adalah hidup layak, berpengetahuan, dan bukan miskin atau bodoh. Untuk mengentaskan masyarakat Indonesia dari kubangan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan, pemerintah perlu mengambil kebijakan strategis. Salah satu caranya dengan meningkatkan kualitas pendidikan.
Meskipun
persoalan kemiskinan bisa saja disebabkan karena struktur dan fungsi struktur
yang tidak berjalan, akan tetapi hal tersebut disebabkan karena kurangnya
pendidikan bagi pemegang fungsi struktur. Pendidikan merupakan hal yang harus
didapatkan oleh para generasi muda. Hal itu disebabkan dengan peningkatan aspek
tersebut masyarakat yang termasuk golongan miskin dan terbelakang memiliki
kemampuan dasar yang dapat membantu mereka mencari pekerjaan di masa depan. Selain
itu, dengan pendidikan pemerintah dapat menolong golongan seperti mereka untuk
jangka panjang. Maksudnya jika pemerintah memberi bantuan berupa aspek
tersebut, mereka memiliki kemungkinan untuk sejahtera di masa depan dan mampu
mengurangi tingkat kemiskinan dan keterbelakangan tiap tahunnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar