1. Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara UmuM
Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sedangkan Ilmu adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Pengertian lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Ilmu Lingkungan adalah
suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia
yang pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas
berbagai ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang
menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan
merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
2. Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah
ilmu yang mempelajari tentang kedudukan manusia yang pantas di lingkungannya.
Sedangkan ekologi adalah ilmu yg mempelajari tentang interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya. Perbedaannya
terletak pada misi utk mencari pengetahuan menyeluruh tentang alam & dampak
perlakuan manusia terhadap lingkungannya, guna menimbulkan kesadaran dan
tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan.
3. Asas-asas Pengetahuan Lingkungan
- ASAS 1
Menyatakan bahwa semua energi yang memasuki
sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi
tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
- ASAS 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan
energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu “Semua sistem
biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk
panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
- ASAS 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu
dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
- ASAS 4
Menyatakan bahwa semua kategori sumber alam,
jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun
dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
- ASAS 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber
alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan
tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
- ASAS 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies yang
mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil
mengalahkan saingannya tersebut.
- ASAS 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
- ASAS 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh
atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana
nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
- ASAS 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa
saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara
biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
- ASAS 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil
perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik
mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada
peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
- ASAS 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah mantap
mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus,
serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
- ASAS 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu
sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan
lingkungan.
- ASAS 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik
telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada
ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh.
- ASAS 14
Menyatakan bahwa derajat pola keteraturan
naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah
populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar